dibaca 13552 kali

Pengertian Dasar dan Estetika Seni Audio Visual

Bagi anda yang tertarik dengan dunia seni yang utuh, mungkin menekuni seni audio visual adalah jawabannya. Dimana-mana kita dapat menjumpai hasil dari seni audio visual sekarang. Karena kebanyakan orang sekarang lebih menikmati pertunjukkan yang dapat dinikmati dengan cara dilihat dan didengarkan secara bersamaan.   

Seni audio visual memiliki 2 kata kunci, ialah audio dan visual. Seni audio ialah suatu karya yang menonjolkan penggunaan indra pendengaran dalam menikmati wujud seninya. Salah satu seni audio ialah Seni music, seni per-sastra-an, dan seni suara. Kesamaan dari ketiga seni tersebut adalah menampilkan nilai seni yang terdapat pada pembawaan suara yang akan memukau indra pendengaran para penikmatnya. Contoh seni music seperti penampilan band, atau orchestra classic. Untuk seni sastra dapat ditemukan di pertunjukkan pembacaan puisi atau pidato.

Berbeda dengan seni audio yang memanfaatkan indra pendengaran, seni yang melibat indra penglihatan untuk menikmatinya disebut seni visual. Berupa seni dua maupun tiga dimensi ialah contoh bentuk seni visual. Contoh seni visual dua dimensi adalah lukisan atau poster yang dapat ditemui dalam seni lukis maupun seni lainnya yang tidak memiliki nilai volume pada karya seninya. Sedangkan seni visual tiga dimensi ialah seni yang terdiri dari volume ruang dan wujud yang Nampak seperti nyata saat dilihat dari sudut mana saja, seperti seni patung. Selain itu pantomime juga merupakan seni visual karena masih bisa dinikmati hanya dengan gerakan yang dapat dilihat tanpa suara yang melengkapinya.

Selanjutnya seni audio visual ialah seni yang lengkap yaitu bisa dinikmati berdasarkan audio atau indra pendengaran kemudian juga sekaligus visual atau indra penglihatan. Seni yang satu ini jelas menjadi terobosan baru dan menutupi kelemahan seni-seni yang sebelumnya. Contoh dari seni audio visual adalah seni tari yang menunjukkan gerakan indah disertai seni music yang mendukungnya. Dan seni drama yang mempertontonkan seni berakting bersamaan dengan efek suara yang melengkapi.

Yang menjadi dasar dalam seni audio visual ialah kemampuan dalam mengolah gerak yang dapat menggunakan mata sebagai media melihatnya dan suara ataupun music yang dapat dinikmati. Jika telah menguasai kedua kemampuan tersebut maka menciptakan seni audio visual dengan tren baru sangatlah mudah dan menjamin. Karena pada dasarnya audiovisual memanfaatkan teknik olah suara dan gerak untuk memperoleh apresiasi dari penikmat dan apresiator seni audio visual.

Seni audio visual yang paling sering nikmati adalah teater ataupun film. Pada film sisi audio visual yang diberikan sangat lengkap dan beraturan. Terdapat seni gerak, seni drama dan teater, seni music dan penambahan seperti efek cahaya dan cuaca. Saat ini bentuk seni audio visual sudah sangat beragam. Tidak usah memakai banyak pengeluaran seperti untuk memproduksi suatu film. Karya anak-anak bangsa yang memanfaatkan berbagai barang yang diubah menjadi property yang memadai dengan harga terjangkau. Dan tempat pertunjukkan seni juga tak perlu mewah seperti dijalanan maupun balai desa.

Nilai estetika pada seni audio visual terletak pada keindahan dan keselarasan antara pertunjukkan audionya dan visualnya. Seperti kecocokan antara perpindahan badan dan music yang menemaninya. Sehingga ketika seseorang melihatnya maka akan tumbuh rasa kagum dan memberikan apresiasi baik pada si seniman.

Mempelajari seni audio visual sangat menguntungkan dan menjamin. Jadi tidak ada salahnya menekuni dunia seni audio visual lebih dalam. Dan menciptakan seni yang dapat menggantikan suatu hal.

 Selamat mencoba ~

 

Penulis : Apaf Nur Fauzia

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...