Aplikasi LP3M Kampus

Setiap perguruan tinggi negeri maupun swasta mengharuskan mahasiswa maupun dosennya melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat. Meski sama-sama bertujuan untuk melakukan penelitian dan melakukan pengabdian di tengah masyarakat, bentuk penelitian dan pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dan dosen jelas berbeda.

Bagi mahasiswa, penelitian dan pengabdian masyarakat dikenal dengan istilah kuliah kerja nyata (KKN) yang mengharuskan setiap mahasiswa mendekati semester akhir berbaur dan membangun program kerja di lokasi KKN agar dapat dimanfaatkan masyarakat.

Sedangkan bagi dosen, penelitian dan pengabdian masyarakat dilaksanakan untuk mengamalkan setiap ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni budaya di tengah masyarakat dalam bentuk kelembagaan lewat metodelogi ilmiah sebagai upaya mengembangkan keahlian masyarakat umum.

Ada pula yang menyebutkan bahwa penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen merupakan kegiatan guna mengimplementasikan setiap hasil dari sebuah penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. 

Bentuk penelitian biasanya berupa teknologi, teori, produk, serta lain sebagainya. Agar hasil penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, maka sudah seharusnya diterapkan atau dipraktikkan kepada masyarakat secara langsung.

Program penelitian dan pengabdian masyarakat ini menjadi suatu keharusan bagi setiap dosen di sebuah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Pelaksanaannya ditetapkan dengan berkala, menyasar setiap masyarakat yang berada di sekitar perguruan tinggi.

Melalui program ini, perguruan tinggi turut berperan dalam mendorong upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air. Bentuk kegiatan yang dilaksanakan dalam program khusus dosen ini biasanya juga beragam. Biasanya akan disesuaikan dengan permasalahan yang sering dihadapi masyarakat.

Adapun bentuk-bentuk kegiatan penelitian dan pengabdian yang dilakukan dosen di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan
Kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat yang umum dilakukan dosen berkaitan dengan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tujuan utama program ini, yakni memberikan edukasi kepada masyarakat secara luas.

Bentuk pendidikan yang dilakukan dapat berupa penataan, kursus, lokakarya, penyuluhan, publikasi, percontohan, kampanye, serta demonstrasi. Tapi, tidak jarang pula kegiatan ini disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

2. Pelayanan
Bentuk penelitian dan pengabdian lainnya dalam bentuk pelayanan. Masyarakat akan mendapat pelayanan secara profesional dari dosen sebagai perwakilan perguruan tinggi. Pelayanan yang diberikan pun akan disesuaikan pula dengan keterampilan, pengetahuan, dan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh dosen.

Tapi biasanya bentuk pelayanan yang dilakukan berupa konsultasi, olahraga, bimbingan, pembinaan, serta pelayanan yang berkaitan dengan keahlian khusus dari masyarakat.

3. Pengembangan penelitian
Pengembangan dari hasil penelitian juga menjadi kegiatan dalam program ini. Yakni berupa, proses dalam mengimplementasikan atau penerapan hasil penelitian secara langsung. 

Hasil penelitian biasanya akan berupa produk atau teknologi yang akan membantu memudahkan pekerjaan masyarakat pada umumnya. 

Nah, dalam program ini ada lembaga yang menaunginya selain tentunya perguruan tinggi yakni LP3M. Lembaga ini termasuk dalam unit kegiatan kampus yang bertugas mengelola semua kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dosen tersebut tentunya.

Tak hanya itu, LP3M juga mengatur kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) yang termasuk dalam program penelitian dan pengabdian di tengah masyarakat. Seperti halnya dosen, mahasiswa di setiap perguruan tinggi pun diwajibkan untuk melakukan program ini lewat KKN dengan cara pendekatan lintas keilmuan serta sektoral yang dilaksanakan di waktu dan tempat atau lokasi tertentu. Biasanya lokasi KKN setingkat desa yang dillaksanakan selama satu sampai dua bulan.

Namun baik penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen maupun mahasiswa, seringnya terkendala oleh proses pendaftaran. Terlebih lagi jika perguruan tinggi menerapkan sistem yang masih manual.

Mulai dari penggunaan blanko kertas atau hanya mengandalkan sistem komputerisasi seperti word dan excel untuk menyimpan data-data penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen maupun mahasiswa.

Padahal cara manual ini sangat berisiko terjadi kesalahan penyimpanan, mengingat banyaknya data yang harus disimpan. Belum lagi jika lokasi penyimpanannya begitu banyak. Waktu yang dibutuhkan untuk kembali menemukan data yang diperlukan dalam pelaksanaan program ini cukup lama, karena harus dilakukan satu per satu.

Proses penelitian dan pengabdian masyarakat baik bagi mahasiswa maupun dosen dimulai dengan pendaftaran. Dosen maupun mahasiswa diharuskan untuk mengisi formulir. Karena sistem yang manual, dosen maupun mahasiswa harus langsung mendatangi LP3M kampus.

Khusus penelitian dan pengabdian bagi dosen, mereka diharuskan pula untuk merancang tim atau anggota dan struktur organisasi sendiri agar kemudian dapat mengajukan propoesal penelitian. Sedangkan bagi mahasiswa, setelah mengisi formulir pendaftaran, kemudian harus menunggu informasi penempatan KKN yang seringkali membutuhkan waktu lama.

Jika proses pendaftaran dan pencatatan masih dilakukan dengan cara yang manual tentunya akan memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan di tengah prosesnya tersebut. Misalnya, saat review proposal penelitian, yang dilakukan sendiri oleh dosen terkait terkait kelebihan maupun kekurangan dari penelitian. Ketidakakuratan dalam proses review bisa saja terjadi saat proses revies, sehingga terjadi manipulasi-manipulasi terkait data.

Aplikasi LP3M Garuda Cyber Indonesia
Untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang kerap terjadi dalam proses pendaftaran penelitian dan pengabdian ini, solusinya dengan menerapkan sistem yang telah terdigitalisasi berbasis kecanggihan dari teknogi infomrasi.

Garuda Cyber Indonesia sebagai perusahaan teknologi informasi menawarkan sistem digitalisasi yang memudahkan proses pendaftaran penelitian dan pengabdian masyarakat baik oleh dosen dan mahasiswa melalui aplikasi LP3M. 

Pada aplikasi LP3M ini, pengisian formulir dapat dilakukan secara langsung oleh dosen maupun mahasiswa dan bisa download tersendiri pula. Setelah pengisian formulir, formulir pun dapat langsung dicetak. Aplikasi LP3M akan meminimalisir penggunaan kertas dan menghemat waktu. Dosen cukup melakukan pengajuan penelitian melalui web. Selanjutnya, dosen juga tidak perlu mencari viewer.

Menariknya, aplikasi LP3M Garuda Cyber Indonesia ini juga telah terintegrasi dengan Smart Campus, sebuah sistem informasi akademik yang juga diciptakan Garuda Cyber Indonesia sendiri. Dengan begitu, penilaian dari hasil kalkulasi dilakukan langsung dalam sistem dan kecurangan serta kesalahan perhitungan dapat diminimalisir, bahkan dihindari pula.

Setelah pengajuan penelitian diterima, aplikasi LP3M Garuda Cyber Indonesia akan mangakumulasikan pencairan dana atau anggaran, seperti 70 persen di awal dan 30 persen sisanya di akhir atau 50:50 persen. Namun, dana dapat disesuaikan dengan kebutuhan kampus. 

Begitu pula pada pelaksanaan KKN yang dilakukan mahasiswa. Aplikasi LP3M Garuda Cyber Indonesia bahkan memungkinkan mahasiswa menentukan sendiri desa yang akan menjadi lokasi pelaksanaan KKN yang juga termasuk dalam program penelitian dan pengabdian masyrakat. Mahasiswa dapat memilih lokasi KKN berdasarkan kecamatan, kabupaten, dan desa. Namun, setiap lokasi hanya dibatasi untuk dua orang mahasiswa saja dari setiap jurusan atau program studi.

Jadi, sudah saatnya mengganti cara manual ke sistem yang terdigitalisasi untuk proses penelitian dan pengabdian masyarakat. Percayakan sistem digitaliasasi kampus kepada Garuda Cyber Indonesia yang tidak hanya menjual namun menghadirkan kualiatas, salah satunya lewati Aplikasi LP3M.

Hubungi kami : Admin (0811-7674-727)

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...