Kelebihan dan Kekurangan Metode Analytic Hierarchy Process

The Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah metode untuk mengatur dan menganalisis keputusan yang kompleks, menggunakan matematika dan psikologi. Ini dikembangkan oleh Thomas L. Saaty pada tahun 1970-an dan telah disempurnakan sejak saat itu. Ini berisi tiga bagian: tujuan akhir atau masalah yang Anda coba selesaikan, semua solusi yang mungkin, yang disebut alternatif, dan kriteria yang akan Anda gunakan untuk menilai alternatif. AHP memberikan kerangka kerja rasional untuk keputusan yang dibutuhkan dengan mengukur kriteria dan pilihan alternatif, dan untuk menghubungkan elemen-elemen tersebut dengan tujuan keseluruhan.

Pemangku kepentingan membandingkan pentingnya kriteria, dua pada satu waktu, melalui perbandingan berpasangan. Contoh, apakah Anda lebih peduli dengan keuntungan pekerjaan atau memiliki perjalanan singkat, dan seberapa jauh lagi? AHP mengubah evaluasi ini menjadi angka, yang dapat dibandingkan dengan semua kriteria yang memungkinkan. Kemampuan mengukur ini membedakan AHP dari teknik pengambilan keputusan lainnya.

Makalah ini menyajikan Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pengambilan keputusan potensial untuk digunakan dalam manajemen proyek. Masalah prakualifikasi kontraktor digunakan sebagai contoh. Struktur hierarki dibangun untuk kriteria prakualifikasi dan kontraktor ingin melakukan prakualifikasi untuk suatu proyek. Dengan menerapkan AHP, kriteria prakualifikasi dapat diprioritaskan dan daftar urutan kontraktor dapat dibuat untuk memilih kontraktor terbaik untuk melaksanakan proyek.

Baca Juga : 5 Best JavaScript Frameworks in 2017

Analisis sensitivitas dapat dilakukan untuk memeriksa sensitivitas keputusan akhir terhadap perubahan kecil dalam penilaian. Makalah ini menyajikan pengambilan keputusan kelompok menggunakan AHP. Langkah-langkah implementasi AHP akan disederhanakan dengan menggunakan perangkat lunak profesional &singlequote;Expert Choice&singlequote; yang tersedia secara komersial dan dirancang untuk mengimplementasikan AHP. Hal ini diharapkan dapat mendorong penerapan AHP oleh para profesional manajemen proyek.

Umumnya, jika terdapat beberapa kriteria yang kompleks, akan terjadi kendala dalam pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan menghadapi prioritas dari beberapa alternatif. Terkadang, pengambilan keputusan terjadi hanya dengan menggunakan nilai subjektif. Hal ini tidak seharusnya terjadi dalam menentukan kualitas guru. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa kompetensi guru yang dimaksud adalah kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Keempat kriteria tersebut merupakan kriteria dasar untuk menentukan kualitas guru. Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode dalam Multi Criteria Decision Method (MCDM) yang dapat memberikan solusi untuk mendukung pengambil keputusan dalam menentukan kualitas guru yang akan dinilai. Hasil penelitian ini berupa aplikasi untuk menentukan kualitas guru berdasarkan penilaian yang dinilai dari empat kriteria dengan 19 sub kriteria. Berdasarkan hasil eksperimen, kriteria yang digunakan untuk konsistensi analisis tingkat prioritas berbobot ditemukan konsisten dan kualitas guru terbaik berdasarkan semua alternatif yang tersedia. Sehingga hasil pemeringkatan alternatif dapat dijadikan pedoman dasar untuk membantu pengambilan keputusan.

Kelebihan metode AHP:

  1. Kesatuan (Unity), AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
  2. Kompleksitas (Complexity), AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
  3. Saling ketergantungan (Inter Dependence), AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.

Baca Juga : 4 Alasan Terpenting dalam Memilih Aplikasi Kasir

Kelemahan metode AHP:

  1. Orang yang dilibatkan adalah orang –orang yang memiliki pengetahuan ataupun banyak pengalaman yang berhubungan dengan hal yang akan dipilih dengan menggunakan metode AHP
  2. Untuk melakukan perbaikan keputusan, harus di mulai lagi dari tahap awal.
  3. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

 

Penulis : Edrian

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...