Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan dalam Kehidupan Sehari-hari

Jaringan syaraf tiruan ialah salah satu representasi buatan yaitu dari otak manusia  yang  selalu mencoba simulasikan proses pembelajaran pada otak manusia tersebut. Bahkan otak manusia berisi berjuta sel syaraf yang bertugas untuk memproses suatu informasi. Setiap sel juga bekerja seperti suatu prosesor sederhana. Bahkan Setiap sel tersebut saling berinteraksi sehingga mendukung kemampuan kerja otak manusia.

Jadi Sejak pertama kali teori sel syaraf tiruan ini ditemukan  pada  tahun  1943,  nah perkembangan  penelitian ini ialah sebagai  salah satu langkah  lanjut  terhadap  teori tersebut  telah  menghasilkan  penemuan-penemuan baru dan juga sudah banyak sekali digunakan dalam berbagai  bidang.  Nah jadi hal  ini  disebabkan  karena  yaitu jaringan   syaraf   tiruan  yang  mempunyai sebuah  karakteristik yang  dimiliki  oleh  otak  manusia  yaitu  suatu kemampuan  belajar  dari  pengalaman  dan kemampuan melakukan  generalisasi  terhadap  masukan  baru. 

adi walaupun  demikian, maka kesulitan  yang  sering kali ditemui  dalam  membangun suatu jaringan  syaraf  tiruan ialah  pada  suatu pembuatan  model  jaringan  untuk sebuah masalah yang akan diselesaikan. Nah Cuaca  juga merupakan  suatu  kondisi  udara  di suatu tempat pada saat relatif singkat yang meliputi  sebuah kondisi  suhu,  kelembaban,  serta suatu tekanan udara sebagai komponen utamanya. Suatu Kebutuhan masyarakat juga terhadap informasi  cuaca  yang  cepat  dan  akurat  yaitu menyebabkan berbagai metode yang telah  dikembangkan  baik  stokastik ataupun deterministik.

Baca Juga : Pemboran Deliniasi

Nah bahkan dalam sebuah penelitian ini jaringan syaraf tiruan juga digunakan sebagai salah  satu sebuah metode untuk memperkirakan suatu cuaca khususnya temperatur udara dan kelembaban pada udara harian rata-rata. Tujuan-Tujuan dari penelitian ini ialah membuat model jaringan syaraf tiruan yang dapat digunakan untuk sebuah aplikasi perkiraan cuaca serta menerapkan suatu dan menganalisis penggunaan sebuah backpropagation sebagai algoritma pelatihan jaringan.

Tinjauan sebuah perkiraan cuaca ini ialah yaitu penggunaan ilmu dan teknologi untuk memperkirakan suatu keadaan atmosfir bumi di masa yang akan datang pada wilayah tertentu. Cukup banyak juga penelitian yang telah dilakukan dalam membuat suatu model perkiraan cuaca dengan menggunakan banyak beragam metode.

Meila Nitasari  (2010)  melakukan  prediksi  cuaca  untuk menentukan  kelayakan  pelayaran  menggunakan  Logika  Fuzzy.  Sutikno  (2010)  melakukan perkiraan dengan membandingkan  menggunakan metode Autoregressive Integrated MovingAverage  (ARIMA),  Neural Network  (NN),  dan metode Adaptive Splines Threshold Autoregres-sion (ASTAR). Penelitian yang sering dilakukan dalam hubungannya dengan jaringan syaraf tiruan ialah penggunaan algoritma pelatihan dan struktur jaringan yang tepat sehingga mampu memberikan kinerja dan keluaran jaringan yang baik.

Jadi pada dasarnya sebuah jaringan syaraf tiruan ini ialah sistem pemroses sebuah informasi yang memiliki suatu karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi. Nah Jaringan syaraf tiruan ini dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan syaraf biologi dengan asumsi bahwa :

Baca Juga : Perawatan Hewan Sakit Non Infeksius

1. Suatu Pemrosesan informasi yang terjadi pada banyak elemen sederhana yang di sebut juga dengan (neuron)
2. Sinyal yang dikirimkan di antara neuron – neuron yang melalui sebuah penghubung – penghubung
3. Nah Penghubung antar neuron ini memiliki sebuah bobot yang akan memperkuat atau bahkan memperlemah sebuah sinyal
4. Jadi untuk menentukan sebuah output, maka setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi yaitu yang dikenakan pada jumlahan input yang diterima. Besar outputnya ini selanjutnya dibandingkan dengan suatu batas ambang yang di sebut juga (threshold)

Jaringan syaraf tiruan ini ditentukan oleh tiga hal :

1. Sebuah Pola hubungan antar neuron
2. Metode untuk yang menentukan bobot penghubung
3. Fungsi yang aktivasi.

Penulis : Edrian