5 Prinsip Dasar Etika Profesi

Pengertian Etika Profesi

Umumnya etika profesi itu adalah sikap etis yang harus dimiliki oleh setiap profesional dalam mengembangkan pekerjaanya serta juga harus menerapkan norma-norma etis pada bidang-bidang khusus di dalam pekerjaanya.

Etika profesional adalah suatu acuan dari perilaku perseorangan ataupun korporasi yang harus diikuti oleh para pelaku profesional. Para profesional ini memiliki pengetahuan dan juga keahlian yang khusus. Kode etika ini dibuat untuk mengatur para profesional agar menggunakan keahlian tersebut dalam situasi-situasi genting yang sering terkait dalam masalah-masalah moral. Biasanya hal ini terkait dengan kemampuan para profesional untuk membuat penilaian maupun keputusan yang tidak bisa dilakukan oleh orang awam karena tidak memiliki pengetahuan dan keahlian khusus di dalam hal tersebut. Salah satu contoh etika profesional adalah Sumpah Hippokrates yang sampai saat ini masih berlaku dan diikuti oleh dokter-dokter di dunia.

Menurut Para Ahli :

  1. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 yang berisi tentang Pokok-Pokok Kepegawaian:

Kode etik profesi adalah pedoman, sikap, tingkah laku serta perbuatan di dalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Siti Rahayu

Etika profesi itu adalah suatu kode etik untuk profesi tertentu (khusus) dan karena hal tersebut harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai etika yang absolut.

  1. Kaiser

Etika profesi itu adalah sikap hidup dalam bentuk keadilan agar memberikan pelayanan yang professional pada masyarakat dengan penuh keahlian sebagai suatu pelayanan dalam rangka melaksanakan tugasnya.

  1. Menurut Sawyer

Etika profesi itu merupakan pernyataan yang berorientasi pada pedoman yang digunakan sebagai haluan dan acuan untuk berprilaku di dalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya.

  1. Menurut Utami dan Nugroho

Etika profesi adalah rumusan penerapan nilai etika yang berlaku di dalam lingkungan pegawai ataupun karyawan.

  1. Menurut Lubis

Etika profesi adalah suatu sikap hidup yang berbentuk kesediaan agar dapat memberikan pelayanan yang profesional terhadap masyarakat dengan keterlibatan yang penuh serta keahlian sebagai pelayanan di dalam rangka melaksanakan tugasnya. 

Baca Juga : Pengertian Mouse

Fungsi & Tujuan Etika Profesi

Fungsi etika profesi diantaranya:

  • Sebagai pedoman bagi seluruh anggota profesi tentang prinsip-prinsip profesionalitas yang ditetapkan.
  • Alat kontrol sosial bagi masyarakat kepada profesi tertentu.
  • Sebagai sarana untuk dapat mencegah campur tangan dari pihak lain di luar organisasinya, terkait hubungan etika di dalam keanggotaan profesi tersebut.

Tujuan Etika Profesi diantaranya:

  • Untuk menjunjung tinggi martabat profesinya.
  • Untuk menjaga serta mengelola kesejahteraan para anggota profesi.
  • Untuk dapat meningkatkan pengabdian anggota profesi.
  • Untuk membantu meningkatkan mutu profesi.
  • Untuk meningkatkan pelayanan profesi itu di atas keuntungan pribadi miliknya.
  • Untuk menentukan standar baku bagi para profesional.
  • Meningkatkan kualitas suatu organisasi agar menjadi lebih profesional dan juga terjalin hubungan yang erat.

Prinsip Dasar Etika Profesi

Prinsip dasar yang melandasi pentingnya pelaksanaan etika profesi diantaranya:

Integritas

  • Setiap Profesional harus tegas dan juga harus jujur dalam menjalin hubungan profesiaonalnya dalam hubungan bisnis saat melakukan pekerjaannya
  • Para profesional tidak boleh terkait dengan laporan, komunikasi, atas informasi lainnya yang diyakini terdapat hal berikut:
  1. Kesalahan yang material atau pernyataan yang menyesatkan
  2. Pernyataan atau informasi yang diberikan secara tidak hati-hati.
  3. Menghilangkan ataupun menyembunyikan yang bisa menyesatkan atas informasi yang seharusnya diungkapkan.

Objektivitas

  • Setiap praktisi tidak boleh membiarkan adanya subjektivitas benturan kepentingan ataupun pengaruh yang tidak layak dari campur tanggapan pihak lain yang dapat mempengaruhi pertimbangan profesional.
  • Setiap praktisi harus menghindari adanya hubungan yang bersifat subjektif yang karenanya dapat mengakibatkan pengaruh yang tidak layak terhadap pertimbangan profesionalnya.

Baca Juga : Pengertian Informatika

Kompetensi serta kecermatan & kehati-hatian profesional

  • Setiap praktisi diharuskan memelihara pengetahuan maupun keahlian profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga klien maupun pemberi kerja dapat menerima jasa profesional yang diberikan secara kompeten.
  • Setiap praktisi diharuskan bertindak secara profesional dan sesuai standar profesi maupun kode etik profesi yang sudah berlaku.

Kerahasiaan

  • Setiap praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya juga tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan klien atau pemberi kerja terkecuali :
  1. Ada kewajiban untuk mengungkapkan sesuai ketentuan hukum yang berlaku ataupun peraturan lain yang ada.
  2. Terdapat kewajiban profesional untuk mengungkapkan selama tidak dilarang ketentuan hukum (misal review mutu)
  • Kebutuhan untuk mematuhi prinsip kerahasiaan harus terus berlanjut, bahkan setelah berakhirnya hubungan profesional dengan klien ataupun pemberi kerja.

Perilaku Profesional

  • Setiap profesional wajib mematuhi hukum dan peraturan-peraturan yang sudah berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya tersebut.
  • Setiap tindakan yang dapat mengakibatkan terjadinya kesimpulan negatif oleh pihak ketiga atau organisasi lain dan memiliki pengetahuan mengenai semua informasi yang relevan, yang dapat menurunkan dan merusak reputasi profesi. Contohnya :
  1. Membuat pernyataan berlebihan mengenai jasa profesional yang diberikan, kualifikasi yang dimiliki atau pengalaman yang diperoleh.
  2. Membuat pernyataan yang dapat merendahkan ataupun melakukan perbandingan yang tidak didukung oleh fakta terhadap hasil pekerjaan para praktisi lain.

 

Penulis : Ali

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...