Sebuah Perguruan tinggi dimanapun termasuk di Jambi tentu saja memiliki banyak sekali informasi atau data yang harus dikelolanya. Data tersebut nanti akan dibutuhkan lagi baik itu untuk pihak di dalam kampus maupun di luar kampus. Contohnya saja data mahasiswa, ketika awal pendaftaran tentu saja kampus membutuhkan biodata lengkap siswa terkait. Nah, data tersebut nantinya juga akan dilaporkan ke Dikti.

Tidak hanya data mahasiswa saja, kampus memiliki data lainnya seperti informasi mengenai dosen, karyawan, kurikulum, mata kuliah per kurikulum, jadwal kuliah, nilai mahasiswa dan banyak lainnya yang berkaitan dengan bagian akademik kampus. Semua data tersebut tentu harus disimpan dengan baik dan rapi agar tidak menyulitkan dalam pencarian ketika dibutuhkan. Nah, jika kampus masih menggunakan cara manual dalam mengelola data tersebut bisa dibayangkan apa yang akan terjadi dalam pengelolaannya.

Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini zaman sudah beralih ke serba digital, dimana setiap informasi yang dibutuhkan bisa didapatkan secara cepat dan tepat. Jika dulu sering mendengar istilah asal cepat asal selamat, kini hal tersebut tidak berlaku lagi. Teknologi memberikan ragam kemudahan untuk kita, bahkan hampir semua aspek kehidupan dibantu dengan teknologi ini.

Apabila kampus masih bertahan dengan cara konvensional dalam melakukan pencatatan data mahasiswa dan penyimpanannya. Tentu saja membutuhkan banyak kertas dan ruang penyimpanan. Selain itu ketika hendak menemukan data tertentu akan membutuhkan waktu lama karena harus mencari di rak secara satu per satu.

*Tampilan Siakad GCI

Baca Juga : Jual Aplikasi Ujian Online (CAT) di Medan

Coba kampus Jambi bayangkan apa yang terjadi jika masih bertahan dengan manual dan tidak memiliki sistem informasi ?

1. Boros SDM

Hal pertama yang akan terjadi adalah boros Sumber Daya Manusia, karena dibutuhkan banyak SDM dalam mengelola semua data akademik kampus karena data tersebut tidaklah sedikit.

2. Sulit melakukan kontrol dosen dan mahasiswa

Setiap dosen, karyawan dan mahasiswa yang terdaftar di kampus tentu saja melakukan absensi sebagai bukti kehadiran mereka. Jika kampus sudah menggunakan sistem maka akan sangat mudah sekali mengontrol kehadiran, berbeda jika masih manual masih akan ada kemungkinan kecurangan seperti titip absen atau dosen yang kurang bertanggung jawab.

3. Sulit dalam pembagian jadwal

Banyaknya mata kuliah dan terdiri dari banyak dosen tentu saja dalam pembagian jadwal menjadi kesulitan bagi kampus. Terkadang ada jadwal yang bentrok dengan ruangan dan kendala lainnya. Selain itu pembagian jadwal dan kelas yang dilakukan secara manual di Kampus Jambi meningkatkan kemungkinan mahasiswa tidak mendapatkan kelas karena tidak adanya koneksi langsung dengan jadwal dosen pengajar.

4. Pengelolaan data mahasiswa, dosen dan karyawan lambat

Hal paling penting untuk dikelola kampus Jambi salah satunya adalah “DATA”, dimana data itu sangat banyak untuk ukuran sebuah kampus atau perguruan tinggi. Bisa dibayangkan jika harus mengelola semua data tersebut secara manual, akan sangat susah, ribet, dan rawan akan kesalahan maupun duplikasi data.

Tidak hanya itu saja, setiap periodenya perguruan tinggi diwajibkan untuk melaporkan data akademik ke Dikti melalui Feeder Dikti. Jika penginputan tersebut secara satu per satu tentu saja akan banyak kemungkinan kesalahan terjadi misalnya duplikat data atau lainnya, dan terlebih lagi memakan banyak waktu.

Karena kebutuhan data tersebut haruslah bisa disajikan dengan cepat, maka sudah sepantasnya kampus di Jambi memanfaatkan teknologi dalam pengelolaan akademiknya. Sistem yang cocok untuk hal ini adalah Sistem Informasi Akademik atau yang disingkat dengan SIAKAD. Produk ini bisa kampus dapatkan dari Garuda Cyber Indonesia.

Pada Siakad yang ditawarkan GCI ini nantinya akan memudahkan dalam mengelola segala data akademik baik itu data penilaian, proses KHS dan KHS serta dara akademik lainnya. Tentu saja banyak kemudahan yang akan didapatkan oleh kampus Jambi dengan adanya sistem ini. Seperti pada fitur kurikulum apabila kampus menggunakan kurikulum ganda, dan ini sangat membantu sekali.

Untuk fitur lainnya dalam membantu penginputan dan pencetakan KRS yang bisa dilakukan mahasiswa langsung, penjadwalan mata kuliah, mencetak nilai, KHS dan juga bisa mengatur jadwal seminar skripsi dan ruangan. Selain itu terdapat fitur yang bisa memblokir serta menyetujui mahasiswa untuk tidak bisa mengikuti ujian, mengisi KRS dan melihat KHS jika status pembayaran belum dilakukan.

Baca Juga : Jual Aplikasi Manajemen Beasiswa Kampus di Medan

Berikut beberapa kemudahan yang akan di dapatkan oleh kampus di Jambi dari Siakad dari GCI ini :

1. Mendukung Implementasi Multi Kurikulum

Sistem ini bisa mendukung implementasi multi kurikulum seperti yang dijelaskan diatas.

2. Kemudahan Pengelolaan Data Akademik Mahasiswa

Semua data terkait akademik mahasiswa akan lebih mudah dikelola, bahkan mahasiswa bisa mengakses langsung dan melakukan penginputan.

3. Terintegrasi dengan Semua Sistem

Sistem akademik terintegrasi dengan semua sistem yang ada di lingkungan perguruan tinggi.

4. Sistem terintegrasi dengan Feeder DIKTI Otomatis

Bagi perguruan tinggi anda yang mencemaskan server tidak perlu khawatir karena Siakad dari GCI ini sudah include server. Jika terjadi error tidak perlu khawatir karena GCI memiliki tim profesional dalam memonitoring server tersebut.

Saat ini sudah banyak kampus di beberapa daerah Indonesia yang mempercayakan Garuda Cyber sebagai mitra dan konsultan IT kampus mereka. Kini saatnya kampus anda.

Bagi anda yang berminat untuk menggunakan SIAKAD dari Garuda Cyber bisa mengunjungi langsung ke Garuda Cyber Indonesia Jl. Soebrantas Panam no. 188, Sidomulyo Baru, Tampan, Kota Pekanbaru, Riau 28293

Buka setiap senin - jumat pukul 08.00 – 17.00 WIB

Untuk pemesanan hubungi :

Email : garudacyberindo@gmail.com

WhatsApp Only : 0811-7674-727 

Ceo : 085263574074 (Bantuan, S.T) atau 085210832769 (Edi Purwanto,S.Kom)

Telepon : (0761)6704399 atau kunjungi website-nya diwww.garudacyber.co.id

Semoga bermanfaat, terimakasih!!

#GarudaCyber23November