Garuda Feeder: Cara Mudah Import Data ke Feeder DIKTI

Seluruh kampus atau Perguruan Tinggi diwajibkan untuk melakukan pelaporan data ke DIKTI secara berkala melalui sebuah aplikasi PDDIKTI Feeder atau juga sering dikenal dengan Feeder Dikti terhitung sejak periode semester 2014/2015 Genap. Aplikasi Feeder Dikti ini gunanya untuk melaporkan data-data yang ada pad perguruan tinggi atau kampus, baik itu data mahaswa, akademik atau data lainnya.

Hampir seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia sudah menggunakan aplikasi Feeder Dikti untuk melaporkan data Perguruan Tinggi. Feeder Dikti hadir sebagai pengganti EPSBED yaitu sistem pelaporan sebelumnya.

Pelaporan oleh perguruan tinggi dilakukan biasanya setiap semester dengan ketentuan jika sebelumnya menggunakan EPSBED maka operator kampus harus menyesuaikan pelaporannya dimana sekarang menggunakan aplikasi Feeder Dikti berbasis web service.

Biasanya yang dilaporkan ke Feeder Dikti setiap periodenya yaitu : Data Dosen, Data Mahasiswa, Data kelas kuliah, Data KRS Mahasiswa, Data AKM, Data ajar dosen, Data Nilai akademik mahasiswa dan data lainnya.

Sebenarnya memang banyak data yang akan di laporkan ke DIKTI ini setiap periodenya. Untuk memudahkan hal tersebutlah dibuat sistem Feeder Dikti yang tujuannya agar lebih efesiensi dalam pelaporan data tersebut.

Meskipun demikian muncul masalah baru dimana pada Feeder Dikti tidak tersedia fitur import dara sehingga operator kampus harus melakukan penginputan data tersebut secara satu per satu untuk dilaporkan. Tentu saja ini menjadi kesulitan tersendiri bagi pihak kampus, karena butuh tenaga dan waktu ekstra dalam prosesnya karena data yang harus diinputkan tidak sedikit melainkan ribuan.

Meskipun dalam proses pelaporan data ke DIKTI ini terbilang sangat rumit, tetap saja Dikti memberikan solusi agar lebih mudah dalam melakukan pelaporan yaitu menyediakan API Webservice. Sehingga penginputan data yang awalnya secara manual satu per satu bisa disingkat oleh programmer dengan menggunakan API Webservice ini.

Masalah lainnya yaitu tidak semua kampus memiliki programmer yang handal agar bisa melakukan pelaporan data ini, sementara dibutuhkan skill yang handal dimiliki oleh programmer untuk bisa menggunakan API Webservice dari Dikti ini. Dengan menggunakan API ini nantinya akan tercipta efesiensi data antara dari pihak kampus yang melakukan pelaporan dengan data yang sudah di Dikti. Menggunakan Webservice maka operator kampus cukup klik sekali maja data yang sudah tersimpan dalam format Ms. Excel langsung terimport ke dalam webservice dan otomatis juga tersinkron dengan aplikasi Feeder Dikti.

Cara ini bisa dikatakan cukup mudah dan efektif. Bagi kampus yang belum memiliki programmer yang handal dan skillnya mampu dalam menyelesaikan permasalahan Api Webservice ini karena jika memaksakan keadaan maka akan membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pelatihan terhadap programmer sehingga solusi yang tepat adalah menggunakan jasa IT Development.

Salah satu jasa IT Development yang menyediakan layanan atau tools yang membantu pihak kampus dalam proses pelaporan data ke Feeder Dikti adalah Garuda Feeder yang sudah menggunakan API Webservice sehingga dengan satu klik saja semua data yang ingin di laporkan akan tersinkron otomatis ke Feeder Dikti.

Selain memudahkan operator kampus dalam pelaporan data ke Feeder Dikti, Garuda Feeder ini juga bisa terintegrasi dengan sistem akademik yang dimiliki oleh kampus.

Nah, bagi kampus yang masih menggunakan cara manual dalam pelaporan data dan tidak mempunyai sistem akademik atau SIAKAD tentu saja akan memiliki kesulitan tersendiri dalam proses administrasi akademiknya termasuk juga pelaporan ke Dikti. Kampus anda bisa menggunakan Aplikasi SIAKAD dari Garuda Cyber Indonesia yang berbasis Cloud dan sudah terintegrasi dengan Feeder Dikti.

Sudah banyak kampus-kampus yang ada di Indonesia merasa terbantu dengan menggunakan SIAKAD atau Smart Campus dari Garuda Cyber Indonesia ini. Selain penggunaanya mudah tentu saja memberikan banyak solusi terhadap permasalahan yang dimiliki kampus.

 

#GarudaCyber23Juni

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...