Perbedaan Website Statis dan Website Dinamis

Website atau sering juga kita sebut dengan situs atau situs website merupakan sejumlah tampilan yang terdiri dari beberapa halaman dimana topik yang ada pada setiap halaman tersebut saling berhubungan. Pada halaman tersebut terkadang juga disertai dengan adanya gambar, video, animasi atau objek lainnya.

Situs website tersebut akan diletakan pada sebuah server agar bisa diakses menggunakan jaringan internet sehingga gabungan situs yang bisa diakses publik tersebut kita kenal dengan World Wide Web yang disingkat WWW.

Pada umumnya setiap website bisa diakses oleh publik meskipun sebagian kita hanya bisa mengakses halaman utamanya saja atau beranda. Karena tidak semua situs memberikan akses penuh untuk publik mengenai halaman yang ingin ditampilkannya dan terkadang untuk bisa mengakses full beberapa situs web meminta kita mendaftar menjadi anggota terlebih dahulu.

Kita sebagai pengunjung harus mengisi form pendaftaran yang disediakan oleh situs tersebut. Apabila dilihat dari segi kontennya, website atau situs terbagi menjadi dua jenis yaitu website statis dan website dinamis.

Berikut perbedaan dari website statis dan dinamis tersebut :

  1. Website Statis

Secara umum kata statis bisa kita artikan dengan tetap atau tidak bisa berubah-ubah. Begitu juga dengan sebuah website statis yaitu sebuah website dimana kontennya tidak bisa diganti secara langsung oleh pengguna melalui browser. Interaksi yang terjadi pada website ini antara penggunanya dan server hanya seputar link saja. Untuk isi dari website ini bisa diganti oleh programmer atau orang yang paham dengan bahasa pemrograman atau tools dalam merancang website tersebut.

Untuk website statis ini tidak memiliki database sehingga informasi yang ingin disampaikan dalam website ditulis langsung ke dalam syntak. Isi atau tampilan mengenai dokumen akan sama dengan yang ada di server dengan yang dikirim kepada client.

Pada umumnya website hadir untuk menampilkan sebuah informasi sifatnya yang tidak perlu perubahan seperti profil perusahaan, dimana hanya ada beberapa halaman saja yang mengalami perubahan dan bisa dikatakan kontennya hampir tidak mengalami perubahan karena konten tersebut langsung dituliskan pada HTMLnya.

  1. Website Dinamis

Berbeda dengan statis, tentu saja dinamis bersifat flexsible alias bisa diganti kapanpun oleh pengguna. Pada website ini terjadi interaksi yang kompleks antara pengguna dan server. Pengguna dapat langsung mengubah konten atau halaman tertentu melalui browser secara langsung. Permintaan oleh pengguna bisa diproses langsung oleh server yang kemudian akan ditampilkan dalam isi yang berbeda sesuai alur programnya.

Untuk jenis website dinamis ini memiliki database sehingga memiliki data dan informasi yang berbeda yang sesuai dengan inputan yang ingin disampaikan client. Pada website ini untuk informasi yang akan disampaikannya sudah menerapkan sistem Content Management System. Dengan hal ini tentu saja pengguna bisa melakukan update konten pada situs website kapanpun tanpa harus paham dengan bahasa pemrograman atau syntax.

Dokumen atau file yang disampaikan kepada client atau pengunjung akan berbeda dengan apa yang ada di server tentunya. Kita contohkan dari web dinamis adalah portal berita atau media sosial. Dimana isi portal berita atau media sosial sering diperbaharui atau di update oleh pemiliknya.

Website dinamis bisa dikatakan website yang sangat flexsibel dan mudah digunakan untuk end user. Sehingga website dinamis juga cocok digunakan untuk pelaku bisnis online atau jualan online. Karena pemilik situs jualan online bisa melakukan update data kapanpun ada produk baru tanpa harus masuk ke dalam syntak htmlnya.

Itulah jenis website yang dilihat dari segi kontennya yaitu website statis dan dinamis. Sekaligus perbedaan dari website statis dan website dinamis.

 

 

#GarudaCyber23Juni

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...