Bagan Dan Komponen Information Retrieval

Information retrieval system (IRS) atau sistem temu kembali merupakan satu proses yang dilakukan untuk mencari dan menemukan suatu dokumen yang mampu memberikan kepuasan bagi pengguna dalam rangka memenuhi kebutuhan informasinya. Sistem temu kembali juga dapat dikatakan sebagai suatu sistem informasi yang berperan sebagai media layanan informasi yang dapat digunakan oleh pengguna untuk mendapatkan sumber dan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna. Sistem temu kembali berperan sebagai sebuah sistem yang menjadi perantara atau penghubung antara pengguna dengan sumber informasi yang terdapat dalam sistem.

Bagaimana? Sudah mengerti tentang apa itu information retrieval system atau sistem temu kembali? Jika belum baca lagi dan baca ulang sampai mengerti. Mudah bukan? Nah, jika sudah, selanjutnya kita akan bahas tentang bagan dan komponen dalam IRS.

Menurut Houghton pada tahun 1977, dia mengemukakan bahwa terdapat 2 (dua) komponen fundamental atau penting dari sistem temu kembali, yaitu:

  1. Penyimpanan Data (Storage)
  2. Proses Temu Kembali (Retrieval Process)

Komponen utama dalam sistem temu kembali tentunya adalah media penyimpanan, yang berguna untuk menyimpan data dan informasi atau lebih tepatnya jawaban yang dibutuhkan oleh pengguna. Storage juga erat kaitannya dengan hasil analisis subjek yang dihasilkan oleh indeks serta penerjemahan dari istilah yang kita kenali, yang diubah kedalam bahasa pengindeksan yang dimengerti oleh sistem.

Komponen fundamental selanjutnya adalah proses dari sistem temu kembali itu sendiri. Dimana komponen ini berkaitan dengan hasil analisa dan pencarian atau penelusuran dari pernyataan, penerjemahan dan penguraian pernyataan ke dalam indeks sistem, serta formulasi dari strategi penelusuran yang diekspresikan sebagai suatu istilah tertentu dalam sistem komputer dan sistem temu kembali itu sendiri.

Pada tahun yang lebih maju, Peter pada tahun 1997 menyatakan bahwa terdapat 4 (empat) komponen yang penting dari sistem temu kembali, yaitu:

  1. Dokumen Multimedia
  2. Model Sistem Temu Kembali
  3. Proses Analisis Dokumen
  4. Teknik Pencarian Interaktif

Meski pernyataan yang diungkapkan oleh Peter berbeda dengan Houghton, dari hasil analisa penulis sendiri, pada dasarnya itu adalah sama. Mengapa?

Dokumen Multimedia; yang dimaksud dalam pernyataan Peter tersebut, merupakan sistem yang mampu menyimpan dokumen. Dapat kita cerna bahwa ini masih erat kaitannya dengan yang namanya adalah penyimpanan (storage). Dokumen multimedia dalam pernyataan Peter memiliki karakteristik sebagai berikut:

  1. Dokumen multimedia yang disimpan ke dalam sistem temu kembali dapat berupa teks, gambar, suara (audio), gambar bergerak dan bersuara (video), dan dokumen multimedia lainnya.
  2. Dokumen yang disimpan ke dalam sistem, ada yang bersifat terstruktur dan tidak terstruktur. Dimana data yang terstruktur merupakan data yang memiliki attribute khusus di dalam database sistem. Misalnya data pegawai, maka di dalam database sistem dia akan memiliki attribute khusus seperti: id_pegawai, nama_pegawai, alamat, gaji, dll. Sedangkan data yang tidak terstruktur adalah data yang tidak termasuk kedalam data Binary Large Objects (BLOBs), misalnya teks, gambar, audio, video, dll. Data BLOBs dalam sistem ditandai dengan beberapa simbol, yang kemudian diinterprestasikan dalam cara yang tepat. Misalnya menggunakan perintah Standard Generalized Markup Language (SGML).

Model Temu Kembali; merupakan sistem yang mengadopsi model pengambilan data dan informasi kemudian dioptimalkan dari segi efektivitas pengambilan data, sesuai dengan prinsip-prinsip probabilitas peringkat. Terdapat 3 tahapan proses dalam bagian model temu kembali ini, yaitu:

  1. Respon dari sistem, yang akan merespon permintaan dengan cara menyajikan daftar dokumen yang telah diurutkan, yang kemudian dipetakan ke dalam probabilitas yang biasanya dilakukan dengan cara order preserving transformation (OPT).
  2. Retrieval status value (RSV), yang merupakan skor atau nilai yang didasarkan pada deskripsi pada dokumen yang terdiri atas informasi statistik dan fitur tepat dalam pengindeksan, yang dimisalkan dengan fitur frekuensi atau frekuensi dokumen.
  3. Pengumpulan pelatihan, atau yang biasa disebut dengan thesaurus yang merupakan skor yang diperoleh berdasarkan pada domain parameter.

Analisis Dokumen; yang merupakan proses pengolahan analisa informasi pada dokumen untuk memperoleh informasi statistik dan kesimpulan akhir dari dokumen.

Teknik Pencarian Yang Interaktif; merupakan sistem yang mendukung interaksi antara pengguna dengan sistem, dalam rangka meningkatkan kemungkinan keberhasilan dari informasi yang dibutuhkan atau dicari oleh pengguna.

Gambaran dari sistem temu kembali sendiri, digambarkan dengan gambaran yang berbeda-beda sesuai dengan pemahaman dan pandangan ahli yang mengerti sistem temu kembali. Berikut ini adalah gambaran bagan sistem temu kembali, yang digambarkan oleh Lancaster:

Kemudian berikut adalah gambaran dari bagan sistem temu kembali, yang digambarkan oleh Lauren B. Doyle:

Meski penggambaran bagan dari sistem temu kembali yang digambarkan oleh Doyle berbeda, tetap saja gambaran sistem tersebut memiliki kesamaan dalam proses penjelasan sistemnya. Kemudian dari perbedaan penggambaran tersebut, Tauge Sutcliffe menarik sebuah kesimpulan penggambaran dari sistem temu kembali. Dimana secara garis besar komponen dari bagan sistem temu kembali adalah sebagai berikut:

Nah, bagaimana Greader? Cukup panjang dan jelaskan pembahasannya. Semoga artikel kali ini, dapat menambah pengetahuan dan wawasan Greader sekalian akan Sistem Temu Kembali.

 

Penulis : Catur

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...