Storyboard Media Pembelajaran Interaktif

Peningkatan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) menjadikan TIK lebih beragam. Dalam hal penglihatan dan suara, inovasi PC dihadirkan, mulai dari pembelajaran PC berbasis titik mulai ke media campuran. Ada berbagai tugas untuk media pembelajaran berbasis PC, misalnya, CAI (Computer Assisted Instruction), MPI (Multimedia Pembelajaran Interaktif), program belajar mandiri, PC membantu pengenalan media, dan sebagainya. Setiap pemberitahuan jelas memiliki kualitas unik sesuai yang direncanakan oleh perancang. Sejak saat itu, MPI telah menjadi bahan pembicaraan di planet ini.

Istilah MPI di Indonesia baru muncul sekitar tahun 2005 berdasarkan pembelajaran dan teknologi komunikasi (TIK) berdasarkan persaingan untuk sekolah menengah dan pelatihan komparatif, rencana MPI. oleh PH atau organisasi tertentu. Sebagai soal fakta, penciptaan bahan mendorong tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi (ICT) sejak tahun 1990, dimulai dengan persiapan instruktur MIPA (aritmatika dan ilmu pengetahuan normal) dalam pembuatan pembelajaran penglihatan dan suara. Latihan-latihan ini adalah berbagai struktur dan nama latihan. Di tengah periode ini dari berbagai penampakan dan materi acara berbasis ICT telah dibuat.

Baca Juga : Konsep Pembuatan Video Pra Produksi (Sinopsis, Naskah dan StoryBoard)

Storyboard adalah persepsi pemikiran dari aplikasi yang akan dibuat, dengan tujuan agar dapat memberikan garis besar dari aplikasi yang akan dikirimkan. Storyboard juga dapat dikatakan sebagai konten visual yang akan digunakan sebagai tata letak untuk sebuah usaha, tembakan demi tembakan yang secara teratur disinggung saat adegan ditampilkan.

Storyboard saat ini lebih luas digunakan untuk menguraikan pembuatan situs dan usaha media cerdas lainnya, misalnya, mempromosikan, film pendek, rekreasi, media pembelajaran intuitif dalam tahap rencana / konfigurasi. Akhir-akhir ini ungkapan Storyboard telah digunakan dalam bidang peningkatan web, progres pemrograman, dan konfigurasi panduan untuk memperkenalkan dan mengklarifikasi kesempatan intuitif, misalnya, suara dan perkembangan lebih sering daripada tidak di UI, halaman elektronik dan layar pendahuluan.

Storyboard media intuitif dapat digunakan dalam antarmuka grafik klien untuk menyusun rencana arsitektur web atau usaha cerdas dan juga instrumen visual untuk pengaturan substansi. Kemudian lagi, suatu delineasi atau aliran grafik (garis besar aliran) dapat lebih baik digunakan untuk merancang rekayasa data, rute, koneksi, asosiasi dan pertemuan klien, terutama pengelompokan kesempatan yang sulit untuk mengantisipasi atau mengubah perdagangan media dari berbagai kesempatan menjadi struktur intrik yang belum menyeluruh.

Baca Juga : Teknik Pembuatan Sinopsis Naskah Dan Storyboard

Salah satu manfaat menggunakan Storyboard adalah memungkinkan klien untuk menghadapi perubahan dalam alur cerita untuk memicu respons atau minat lebih lanjut. Flashback, dengan cepat berubah menjadi hasil akhir dari pengaturan Storyboard secara berurutan untuk membangun minat dan intrik.

Produser Storyboard harus memiliki kapasitas untuk menceritakan kisah yang layak. Untuk mencapai ini, mereka harus tahu film yang berbeda, dengan pemahaman tentang penampilan yang baik, pengaturan, gambar yang berurutan dan berubah. Mereka harus memiliki kapasitas untuk bekerja sendiri atau di kebun. Mereka harus memiliki kapasitas untuk mengakui pos dan selanjutnya ditetapkan untuk menggelar perbaikan atas konsekuensi pekerjaan mereka.

Untuk usaha tertentu, produsen Storyboard membutuhkan bakat dan fleksibilitas menarik yang besar untuk gaya yang berbeda. Mereka harus memiliki kapasitas untuk mengejar struktur yang telah dikeluarkan dan memberikan pekerjaan yang dapat diprediksi, yang digambarkan pada model.

Baca Juga : Kegunaan Storyboard Untuk Simulasi Cinema Visual

Cara membuat storyboard sebagai media pembelajaran

untuk kasus ini saya akan menunjukkan bagaimana cara membuat storyboard tentang eLearning. Storyboard eLearning memastikan bahwa Anda dan pembaca benar-benar berada di halaman yang sama, karena ini adalah dokumen yang menggambarkan setiap bagian dari kursus eLearning Anda, yang menentukan elemen visual, teks, audio, dan interaktifnya. Anda dapat menggunakan storyboard untuk membantu ahli materi mengisi konten ahli mereka, atau membantu pengembang Anda untuk menggunakannya sebagai sketsa  untuk produk akhir untuk mengurutkan kursus eLearning sesuai dengan desain instruksional Anda.

Baca Juga : Konsep Dasar dan Prinsip Storyboard

Dalam artikel ini, saya akan membagikan beberapa kiat untuk berhasil membuat storyboard eLearning, sehingga Anda dapat membuat klien atau atasan Anda memvisualisasikan pengalaman eLearning yang ada dalam pikiran Anda.

  1. Buatlah sebuah tema dari storyboard anda
  2. Punya ide yang jelas tentang tujuan dan sasaran Anda sebelumnya.
  3. Ketahuilah target audiens Anda.
  4. Cari tahu kapan dan bagaimana Anda akan menilai audiens pembelajaran Anda.
  5. Tulis konten untuk setiap tujuan eLearning Anda.
  6. Atur materi Anda dengan membuat urutan konten Anda.
  7. Tentukan elemen multimedia.
  8. Jadilah sedetail mungkin saat menginteraksikan storyboard.
  9. Tambahkan skrip Anda.
  10. Cegah kognitif yang berlebihan

 

 

Penulis : Raga

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...