Sejarah Sekolah Dasar di Indonesia

Di zaman saat ini, pendidikan merupakan faktor yang utama yang bisa mempengaruhi karakter dari anak dibawah umur untuk melewati usia lanjut. Seiring berkembang dan berjalan nya waktu, kini pendidikan meningkat dengan pesat di seluruh belahan dunia, tidak ketinggalan juga dengan di Indonesia. Kini, sudah tidak ada lagi batasan tingkatan derajat seseorang untuk bisa mendapatkan ilmu pengetahuan, hingga bagian Indonesia yang terpencil-pun juga sudah banyak didirikan rumah didik atau yang biasanya kita sebut dengan sekolah.

Namun, banyak dari kita yang tidak tahu bahkan tidak pernah diberitahu ataupun diberitakan mengenai sekolah – sekolah bagaimana asal dan usul pendidikan, khususnya pendidikan di Indonesia.

Pendidikan yang ada di sekolah dasar merupakan suatu lembaga yang diatur dan dikelola oleh pemerintah yang bergerak pada bidang pendidikan yang dilakukan secara formal selama 6 tahun, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6 yang bertujuan  agar anak bangsa Indonesia menjadi individu yang dicita – citakan dalam UUD 1945. Di dalam pendidikan sekolah dasar, siswa diberikan sejumlah materi dalam beberapa pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa tersebut.

Baca Juga : Mengenal Apa Itu DMS

Beberapa pelajaran yang perlu dikuasai yaitu, pendidikan agama (yang diberikan sesuai dengan kepercayaan siswa masing – masing), pendidikan bahasa inggris, bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, pendidikan jasmani, matematika, seni budaya, dan pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan sekolah dasar sebagai pendidikan formal bagi anak generasi penerus bangsa Indonesia dikemas atas berdasarkan karakter serta budaya bangsa yang ditetapkan melalui kurikulum.

Untuk menghadapi tantangan global yang akan terjadi di masa yang akan mendatang, pemerintah Indonesia telah mempersiapkan tunas – tunas bangsa untuk memiliki sumber daya manusia yang teruji dan terpercaya dengan berbagai upaya yang diusahakan pemerintah agar kualitas dan mutu pendidikan sekolah dasar di Indonesia yang dapat meningkat seiring dengan perkembangan zaman.

Mengenai sejarah pendidikan sekolah dasar di bangsa Indonesia, dimulai dari saat masa penjajahan, jumlah sekolah yang ada di Indonesia sangat sedikit dan bahkan bisa dihitung dengan menggunakan jari. Pada jaman dahulu, pendidikan sekolah hanya ada di jenjang sekolah dasar saja, dan hanya hingga kelas 3. Dahulunya, sekolah dasar disebut dengan sekolah rakyat (SR) yang diperuntukkan khusus kaum pribumi. Berikut ini merupakan sekolah pertama di Indonesia:

Baca Juga : Jual Aplikasi Absensi Online

  1. Sekolah Desa, yang di latarbelakangi dengan bahasa pengantar belajar bahasa daerah. Berdiri pada tahun 1907. Proses belajarnya berlangsung selama 3 tahun. Pada dasarnya, sekolah desa ini diperuntukkan hanya bagi anak – anak pribumi yang tinggal nya di desa – desa. Sekolah ini didirikan berdasarkan tuntutan kepentingan pembangunan perekonomian negara secara ekstensif, sehingga di masa itu Belanda terpaksa memberikan kesempatan pendidikan kepada lapisan bawah penduduk pribumi.
  2. HIS (Hollandsch Inlandsch School), dahulu sekolah HIS ini menggunakan sistem dan metode yang sama dengan sekolah yang ada di Belanda pada umumnya. Sekolah ini diselenggarakan terbatas untuk anak – anak dengan golongan atas yang biasanya disebut dengan orang kaya ataupun orang khusus pada masa pemerintahan kolonial Belanda yang ada di Indonesia. Didirikan pertama kali pada tahun 1914, yang tingkat pendidikan nya setara dengan ELS (Europesche Lagere School).
  3. Taman Siswa, merupakan sekolah yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Saat pertama kali didirikan, sekolah ini bernama “National Onderwijs Institut Taman Siswa”, yang berarti realisasi gagasan beliau bersama – sama dengan teman di paguyuban Sloso Kliwon. Sekarang, sekolah Taman Siswa ini berpusat di balai Ibu Pawiyatan (Majelis Luhur) di jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan sekarang mempunyai 129 sekolah cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia. Prinsip dasar dalam sekolah Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guru dikenal sebagai Patrap Triloka. Konsep ini dikembangkan oleh Suwardi setelah beliau mempelajari sistem pendidikan progresif yang diperkenalkan oleh Maria Montessori (Italia) dan Rabindranath Tagore (India / Brnggala). Patrap Triloka memiliki unsur – unsur (dalam bahasa Jawa).

 

Penulis : Hana

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...