Keluhan yang Sering Dirasakan Saat Menulis di Media Sosial

Menulis menjadi salah satu cara seseorang menuangkan sebuah ide atau pemikirannya. Bahkan, seringkali tulisan yang ditulis menghasilkan sebuah karya bermanfaat bagi banyak orang, seperti cerpen, novel, puisi, artikel yang informatif, hingga berita untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat.

Saat ini, siapa saja bisa mengekspresikan dirinya, menuangkan ide hingga pendapatnya melalui tulisan. Terlebih lagi, kini sudah ada media yang memungkinkan setiap orang untuk menulis. Yakni media sosial, menjadi media online yang sangat dipilih untuk menerbitkan tulisannya agar dapat dibaca dan memberi pengetahuan bagi pembacanya.

Akan tetapi, menulis untuk media online mendapatkan masalah yang seringkali dikeluhkan penulis hingga kehilangan keinginan atau konsistensi. Berikut adalah beberapa yang sering dikeluhkan penulis saat menulis di media online, seperti yang dirangkum Garuda Cyber Indonesia:

  1. Penerbitan Tulisan Pending

Pernahkah Anda merasa tulisan tak kunjung dimuat dan berada di menu pending. Hal ini tentu membuat Anda bingung, apakah tulisan Anda ditolak atau belum diterbitkan? Tapi tahukah kamu? Saat ini media online memang saat diminati bagi para penulis lepas untuk sekedar menyalurkan hobi atau untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Sebab itu, setiap harinya akan sangat banyak artikel yang masuk ke meja redaksi sehingga editor harus melakukan penyortiran sebelum artikel tersebut diterbitkan.

Namun, tentunya editor akan memilih artikel yang mampu menarik perhatian dari pembaca. Jadi, jika artikel kamu belum mampu menarik perhatian, terutama bagi editor, tentu wajar saja editor tidak melirik artikelmu untuk diterbitkan.

  1. Tulisan Ditolak

Artikel kamu ditolak? Kemungkinan ada yang salah dari tulisan kamu, mungkin cara penulisan sehingga harus dibenahi atau artikel yang kamu tulis tidak memenuhi syarat dan ketentuan media online. Siapa saja bisa menulis, namun tidak banyak mengetahui cara menulis yang baik dan benar. Sehingga, mendapat penolakan dari media online untuk diterbitkan.

Namun ketika kamu sudah menulis dengan baik dan benar tapi masih mendapat penolakan, kemungkinan tulisan kamu belum memenuhi selera pasar saat ini. Sebab, tidak menutup kemungkinan tulisan yang memuat lifestyle seperti fashion atau kehidupan orang-orang populer lebih dilirik daripada tulisan kamu yang justru lebih informatif.

Hal ini dikarenakan editor memilih tulisan yang sesuai dengan selera pasar, seperti gaya hidup atau artikel ringan lainnya yang akan mendatangkan banyak pembaca. Selain itu, media online memanjakan pembacanya dengan konten yang segar atau up to date dengan topik yang ringan. Jadi, sebaiknya jangan kirim artikel yang mengharuskan pembaca untuk berpikir.

  1. Viewers Sedikit

Jumlah pembaca atau views memang menjadi salah satu perhatian penulis untuk mengetahui ketertarikan pembaca terhadap tulisannya. Namun, lagi-lagi ketertarikan pembaca sangat berkaitan dengan selera pasar.

Jika kamu mendapat jumlah views yang sedikit jangan berhenti untuk menulis. Cobalah untuk mengangkat tema yang lebih menarik sehingga diminati pembaca. Selain itu, perbaiki tulisan dan tingkatkan kualitas konten kamu

  1. Malas Revisi

Revisi merupakan kata yang ditakuti penulis, karena artinya penulis haru memperbaiki tulisannya. Sebab, tujuan dari revisi adalah meninjau kembali atau memperbaiki tulisan agar kualitasnya meningkat.

Namun, banyak penulis yang malas memperbaiki tulisannya maupun cara penulisannya. Sehingga, tidak mendapatkan kesempatan untuk terus menulis dan mengisi sebuah konten di media online. Sebab itu, jangan malas merevisi tulisan kamu. Akan tetapi, cara terbaik untuk menghindari revisi yakni dengan memeriksa ulang tulisan sebelum dikirim ke redaksi.

  1. Bingung dengan Pemilihan Kata Baku

Sebelum menjadi penulis, mungkin kamu tidak peduli dengan pemilihan setiap kata sehingga sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI. Atau bahkan, dahulu kamu menulis menggunakan singkatan-singkatan.

Tapi, menulis artikel atau karya tulis lainnya tidak seperti berkirim pesan singkat yang hanya menggunakan kata tidak baku dan singkat. Sehingga, dibutuhkan kata yang tepat dan penulisan yang benar dan sesuai dengan ejaan serta KBBI. Artinya menjadi penulis kamu harus akrab dengan KBBI dan mengetahui ejaan yang tepat dan benar sehingga menghasilkan sebuah kalimat dengan susunan kata yang tertata.

Nah, itulah sejumlah hal yang seringkali dikeluhkan penulis di media online. Semua orang bisa menulis, namun tidak semua orang bisa menulis dengan baik dan benar untuk menghasilkan sebuah karya yang layak untuk dibaca.

 

#GarudaCyber23Mei

Sukai/Like Fan Page Facebook Garuda Cyber Indonesia

Subscribe Channel Youtube Garuda Cyber Indonesia

Follow Instagram Garuda Cyber Indonesia

Chat Wa

Artikel Terpopuler

Definisi Struktur Kontrol Perulangan Dalam Pemrograman Dan Contohnya

Pada dasarnya perulangan pada pemrograman yang sama dengan perulangan bahasa pemrograman lainnya. Struktur kontrol perulangan yang dipakai memilki suatu fungsi dari program yang akan dijalankan secara berulang. Contohnya anda ingin membuat tampilan nama anda sebanyak 100 kali, tentu akan sangat lama jika anda menuliskan kode program secara dengan manual. Dengan struktur kontrol perulangan bisa menampilkan dengan nama sebanyak 100 kali...