Keingintahuan manusia terkait lingkungan sekitarnya, dan tentang dirinya sendiri, mengharuskan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi. Menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West Center Hawaii Greader dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi yang ditulis Hafied Cangara,  komunikasi itu sudah merupakan bagian kekal dari kehidupan manusia seperti halnya bernapas. Hal itulah yang meneybabkan, sepanjang hidup manusia butuh berkomunikasi.

Lalu, apakah komunikasi perlu dipelajari?

Sebuah pendapat menyebutkan bahwa sebenarnya tanpa ilmu komunikasi manusia sudah dapat berkomunikasi. Namun, pandangan itu justru dinilai mempersempit posisi ilmu. Padahal, komunikasi dapat membantu diri untuk berperan lebih baik di tengah masyarakat bahkan bisa dijadikan lapangan kerja.

Sebab itu, saat hampir setiap universitas menyediakan prodi jurusan ilmu komunikasi. Karena, komunikasi tidak hanya soal berbicara antar individu atau kelompok, dan bukan hanya tentang menyampaikan pesan dengan cara verbal atau nonverbal, tetapi memiliki unsur dan arti yang luas dan dapat dilakukan secara verbal maupun nonverbal.

Apalagi di tengah kemajuan teknologi yang serba internet saat ini. Seiring berkembangnya teknologi serta informasi, ilmu komunikasi turut menjanjikan pekerjaan yang bergengsi. Sebut saja jurnalis atau wartawan, editor, broadcasting, perfilman, periklanan, editor, hingga publik relations (PR).

Lantas, apa sebenarnya komunikasi?

Definisi atau pengertian komunikasi tidak sesederhana yang dibayangkan, sebab para pakar memberi definisi menurut pemahaman dan perspektif masing-masing. Misalnya Rogers bersama D Lawrence Kincaid (1981), ia menilai komunikasi itu Greader sebagai suatu proses ketika dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.

Nah, untuk kamu yang berminat untuk berkuliah pada jurusan Ilmu Komunikasi, di semester awal kamu akan diperkenalkan dengan definisi atau pengertian komunikasi. Termasuk, unsur-unsur komunikasi yang antara lain sumber dan pesan, lalu media penerima, umpan balik (feedback) hingga lingkungan.

Memasuki semester 4 atau 5, kamu dapat memilih konsentrasi dengan pembelajaran yang lebih mendalam. Namun, setiap universitas memiliki konsentrasi yang berbeda. Berikut 3 konsentrasi yang umumnya disediakan oleh setiap universitas:

Public Relations

Mahasiswa yang mendalami atau berkonsentrasi pada Public  Relations atau biasa disingkat PR akan difokuskan pada kajian social and political publik relations. 

Public Relations merupakan studi terhadap tugas dan profesi yang erat kaitannya dengan manajemen informasi serta komunikasi dalam sebuah organisasi atau instansi dari internal dan eksternal. Karena, Public Relations mengajarkan cara untuk menyampaikan informasi atau menjadi penghubung antara dua pihak, terlebih lagi ketika suatu instansi atau organisasi itu dihadapkan suatu krisis.

Terkait mata kuliah yang dipelajari adalah Manajemen PR, Eksternal Relations, Produksi Media PR, Government and Public Affair, Manajemen Isu dan Krisis,  Perilaku Konsumen, Teknik Negosiasi dan Lobbying, Resolusi Konflik, Komunikasi Organisasi, Riset PR dan Profesional Image.

Broadcasting

Broadcasting fokus pada feature and documentary films. Pada konsentrasi ini mahasiswa akan diajarkan cara memproduksi film, penyiaran hingga membuat video agar sempurna untuk ditayangkan.

Beberapa mata kuliah yang wajib dilahap mahasiswa dengan fokus broadcasting antara lain, Dasar-dasar Broadcasting, Negosiasi, Information and Technology Communication Manajemen Media Penyiaran, Teknik Reportase, Penulisan Naskah, Filmologi, Sinematografi, Perencanaan Program Radio dan Televisi, Produksi Feature dan Dokumenter, hingga Produksi Program Radio dan Produksi Program Televisi.

Jurnalistik

Mahasiswa yang fokus pada Jurnalistik akan diajarkan bagaimana menjadi seorang jurnalis atau wartawan yang cerdas dan lihai dalam mencari, mengolah hingga menyampaikan sebuah berita terkait suatu peristiwa dan informasi yang dibutuhkan masyarakat saat ini.

Untuk itu mahasiswa konsentrasi jurnalistik harus mempelajari mata kuliah yang berhubungan dengan cara merancang dan mengelola surat kabar, radio, televisi hingga internet. Sebab, seorang jurnalis harus mampu menguasai teknologi dengan  informasi serta komunikasi yang baik pula.

Selain itu, Jurnalistik mengajarkan cara menulis sebuah berita, artikel, laporan, dan tajuk rencana. Bahkan, diharuskan untuk mempelajari fotografi karena seorang jurnalis juga akan berkutat pada dunia foto pula.

Nah, kamu berminat untuk mempelajari dan memperdalam Ilmu Komunikasi? Tidak ada salahnya untuk mengetahui informasi tersebut lebih dulu. Semoga informasi ini bermanfaat...

Penulis : Vol01-Yl